'Kalau Nurdin Terpilih Lagi, Pemerintah Intervensi Saja'

'Kalau Nurdin Terpilih Lagi, Pemerintah Intervensi Saja'
Meylan Fredy Ismawan - detiksport

Quote :

Jakarta - Peluang Nurdin Halid untuk terpilih kembali menjadi Ketua Umum PSSI cukup besar. Jika hal itu sampai terjadi, pemerintah diminta mengintervensi PSSI sebelum sepakbola Indonesia hancur.

Pertengahan Maret mendatang, PSSI akan menggelar Kongres Empat Tahunan di Pulau Bintan. Agenda utama kongres ini adalah pemilihan ketua umum PSSI periode 2011-2015.

Pemilik hak suara dalam kongres, seperti dari klub atau pengda, diwajibkan untuk menyerahkan nama bakal calon yang mereka ajukan paling lambat enam pekan sebelum kongres. Artinya, awal Februari ini nama-nama bakal calon Ketua Umum PSSI sudah harus masuk.

Mepetnya deadline penyerahan nama bakal calon ini dikarenakan PSSI memajukan waktu pelaksanaan kongres, yang sebelumnya direncanakan di bulan April. Dengan waktu yang tak banyak lagi, maka kesempatan calon-calon selain Nurdin Halid untuk menggalang dukungan pun menipis.

"Saya kira ini adalah satu cara mereka (PSSI) untuk membentengi kekuasaan mereka, dengan memajukan kongres. Dengan mendesak calon lain yang akan mencalonkan diri," ujar pengamat sepakbola, Anton Sanjoyo, saat berbincang dengan detikSport lewat sambungan telepon, Senin (31/1/2011) siang.

"Ini cara yang dipakai untuk melanggengkan kekuasaan. Ini cara-cara yang licik," sambung wartawan senior ini.

Salah satu peraturan lain mengenai bakal calon ketua umum PSSI menyatakan, anggota komite eksekutif --termasuk posisi ketum-- harus telah aktif di sepakbola sekurang-kurangnya 5 tahun, sebagaimana dijelaskan dalam statuta PSSI.

Meski aturan tersebut tak secara eksplisit menjelaskan maksud dari aktif di sepakbola, Sekjen PSSI Nugraha Besoes menegaskan bahwa bakal calon tersebut harus aktif di jajaran kepengurusan PSSI selama lima tahun, baik di level nasional maupun daerah. Hal inilah yang dikritik oleh Anton.

"Ini cara-cara kotor, yang selalu berlindung di balik statuta. Padahal di luar statuta masih ada undang-undang. Ini harus disikapi oleh stakeholder sepakbola. Kekuasaan mafia harus dihilangkan dari PSSI," tegasnya.

"Ini bagian dari cara mereka untuk melanggengkan kekuasaan. Mereka tak akan memberi kesempatan ke pihak lain. Dipagari sedemikian rupa agar orang lain tak bisa masuk."

Anton juga menyindir pemilihan Pulau Bintan sebagai lokasi kongres. Menurutnya, hal itu membuktikan PSSI sebagai pengecut.

"Mereka pengecut. Kalau di Jakarta, mereka pasti takut dikepung massa," imbuhnya.

Agar sepakbola Indonesia tak makin terpuruk, Anton menilai pemerintah harus segera mengintervensi PSSI, khususnya apabila nantinya Nurdin Halid terpilih lagi.

"Kalau Nurdin terpilih lagi, tunggu saja kehancuran sepakbola Indonesia. Sudah terbukti dua periode memimpin, gagal memberikan prestasi, tapi masih ngotot jadi ketua."

"Satu-satunya cara pemerintah harus mengintervensi. Bubarkan PSSI, bikin yang baru. Soal sanksi dari FIFA, saya rasa itu bukan masalah. Toh Indonesia juga tak pernah berprestasi di level internasional. Siapa tahu setelah lima tahun dijatuhi sanksi, sepakbola kita bisa lebih baik," tuntasnya.

Sumber: [You must be registered and logged in to see this link.]

Licik bener itu Nurdin Dkk mau menang sendiri...
semoga saja PSSI bubar dan bentuk yang baru