Malam merambat pasti, kupejamkan mata di tengah kegelapannya. Hingga angan terbang melayang-layang, menggoda hati terpuruk kesepian.
Bulan, apakah mimpi kan hadir dalam tidurku malam ini...?
Bergaun putih dan bertahta mahkota bunga, bersujud rendah dalam satu ikrar cinta.
Bulan, inikah mimpi indah yang kau hadirkan dalam keterlelapanku malam ini...?
Lengan-lengan terkembang menyongsong asa.
Mendekap keindahan hari-hari membentang bersama.
Bulan, itukah mimpi yang kau selipkan di antara pejam mataku...?
Seanggun rona warna senja, menyambut musim yg bersemi.
Semegah gugusan bintang kejora di angkasa, pancarkan sinar harapan jiwa.
Tebarkan sejuta pesona keanggunan, lantakkan keangkuhan benteng cinta hati.
Biaskan warna2 indah kehidupan, hadirkan asa cinta tulus dalam hati...
Wahai kekasih aku disini. Di puncak gunung menyentuh atap dunia. Menjadi raja sunyi di angkasa raya nan sepi.
Naga-naga awan muncul dari balik langit, bersujud di sekelilingku dan tiupkan angin sejuk...
Wahai kekasih aku masih di sini. Menanti kehadiranmu, memberi cahaya dan kehangatan pada jiwaku.
Denting nyanyian bertalu lembut, iringi malam sepi berteman rintik hujan. Terpaku mata memandang wajahmu, terkesima hati oleh gelora rindu menggebu...
Duhai kekasih, aku tetap disini. Terhimpit rasa sepi dan rindu. Bermain dalam bayang-bayang cinta, dan aku masih akan tetap menunggu di sini...