MEDAN- Kabut asap mulai melanda Kota Medan dan sebagian wilayah Sumatera Utara, terutama di kawasan pesisir timur sejak beberapa hari belakangan ini.
Meskipun kabut asap ini tidak terlalu tebal, namun kabut sempat menyebabkan jalur lalulintas penerbangan di Bandara Polonia, Medan, terganggu.
"Penerbangan memang sempat terganggu, namun kondisi kembali normal setelah kabut menipis. Jarak pandang penerbangan dengan jangkauan 2.000 meter ini masih di bawah ambang normal," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Polonia Medan Firman, Selasa (22/2/2011).
Untuk mengantisipasi kecelakaan, Bandara Polonia Medan terpaksa menyalakan lampu landasan meski di siang hari. Saat ini sejumlah penerbangan sudah mulai normal kembali, walaupun beberapa hari kemarin sempat terjadi penundaan.
Sedangkan di jalan raya, kabut dengan jarak pandang 2.000 meter itu sama sekali tidak mengganggu arus lalulintas jalan raya di Kota Medan. Masyarakat sendiri masih melakukan aktivitas seperti biasa, meski kabut sempat menyelimuti.
Kabut asap ini mulai melanda Kota Medan sejak 11 Februari lalu, saat kebakaran lahan marak terjadi di Pekanbaru, Riau. BMKG Polonia Medan menyatakan, telah terdeteksi ratusan titik api di Riau. Selain itu, kebakaran hutan ini juga terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Labuhan Batu, Sumut.
Selain itu, Malaysia ternyata juga menyumbangkan kabut asap ini ke Pulau Sumatera Utara. Karena titik api juga terpantau oleh BMKG Polonia Medan di sejumlah kawasan di semenanjung Malaysia, yakni sekitar tujuh titik api.
Saat ini, arah angin yang sedang bertiup dari timur laut menyebabkan kabut asap dari Malaysia itu menuju Pulau Sumatera. Kabut asap ini diperkirakan masih akan menyelimuti sejumlah kawasan di Pulau Sumatera hingga akhir Februari 2011 mendatang.
Kabut asap ini relatif lamban hilang akibat tingkat curah hujan hingga akhir Februari tergolong rendah. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mengenakan masker guna menghindari penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)