BOGOR - Pemerintah mengeluarkan pernyataan resmi untuk menjelaskan mengenai pemberitaan media massa Korea Selatan ihwal rahasia militer Indonesia yang dikabarkan dicuri oleh tiga orang tak dikenal di sebuah hotel di Korea Selatan.
Penjelasan tersebut disampaikan langsung pimpinan delegasi pemerintah sewaktu insiden tersebut terjadi, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Perindustrian MS Hidayat di Istana Bogor, Senin (21/2/2011).
Berikut penjelasan Hatta:
Pada hari ini saya sebagai Menko Perekonomian dan sebagai ketua delegasi yang berkunjung ke Korea Selatan bersama-sama dengan sejumlah menteri, di antaranya menteri pertahanan dan menteri perindustrian pada hari ini ingin memberikan penjelasan sekaligus klarifikasi atas mencuatnya berita-beriat yang simpang siur mengenai adanya dugaan pencurian data yang disebut-sebut menyangkut berita rahasia militer.
Oleh karena itu agar tidak menimbulkan distorsi, maka kami akan berikan penjelasan atau klaririkasi.
Pertama, kunjungan ke Korea Selatan adalah kunjungan utusan Presiden dan delegasi RI tanggal 15-17 Februari dengan tiga agenda besar, yaitu bertemu Presiden Lee Myung Bak dan menyampaikan surat bapak Presiden. Di situ kita jelaskan rencana Indonesia untuk melakukan percepatan pembangunan Indonesia. Presiden Lee memberikan penjelasan yang positif dan melakukan untuk pembangunan itu.
Kedua, agendanya adalah melaksanakan rapat bilateral. Menteri-menteri dan menteri Korea Selatan di bidang perekonomian topiknya adalah kerjasasama di bidang perekonomian, yang menyangkut kerjasama Indonesia di bidang ekonomi, di situ disampaikan komitmen on the pipe line saja mencapai 12 miliar dolar AS dan pembicaraan one on one investasi akan mencapai 20 miliar dolar AS.
Ketiga, kunjungan ke objek-objek vital seperti pelabuhan di Busan, transportasi kereta api cepat dan sebagainya.
Sekarang kita masuk ke intinya, jadi kunjungan tersebut dalam rangka kunjungan ekonomi. Tidak ada sama sekali laporan kehilangan, sampai muncul berita kemarin dari detik.com, ada laptop yang dicuri terkait dengan rahasia militer. Menhan telah berikan bantahan secara resmi, dan komunikasi saya dengan dubes RI di Korsel, menjelaskan sebagai berikut.
Yang terjadi adalah, ada seorang staf Kementerian Perindustrian Eselon 3, yang bernama, Rojih Al Mansur memergoki di kamarnya orang yang masuk ke kamarnya. Dan merasa lapotpnya diambil, lalu lapor ke petugas hotel. Petugas hotel melakukan klrafikiasi, dilihat dari cctv dan sebagainya, dijelaskan bahwa orang tersebut harus ambil laptop ke lantai 2061, tapi masuk ke kamar 1961.
Setelah itu saudara Rozi menandatangani bahwa urusan sudah selesai dan laptop juga sudah diserahkan. Kalaupun ada pengambilan-pengambilan data, tidak ada yang rahasia. Dan itu data Menperin, kalaupun ada pencurian, tidak ada bukti isinya dicuri atau di-copy. Dengan demikian, dugaan rahasia militer tidak ada sama sekali.
Penjelasan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro
Menteri Pertahanan hadir di Korea Selatan sebagai special envoy yang dipimpin oleh Bapak Menko Perekonomian. Karena itu sudah ditunjuk untuk menghadap ke Presiden Korea. Kami hadir, kami bersama dengan bapak menteri yang di sini. Selain menyampaikan courtessy call, kami juga bicara bilateral untuk jangka pendek dan jangka panjang. Pembicaraan itu dilakukan secara terbuka, bersama Menko Perekonomian. Jadi tidak ada dokumen yang bocor, tadi sudah dikatakan kejadian tidak di floor kami, tidak di level kami.
Penjelasan Menteri Perindustrian MS Hidayat
Saya ingin sampaikan, urutan persitiwanya, salah satu staf Kemenperin, Kasubdit Elektronika dan Telekomunika Kemenperin, Rojih Al Masur, dimasuki kamarnya oleh tiga orang yang tidak dikenal. Setelah saudara Rozih bertemu dengan orang itu dan menyuruhnya keluar, langsung melaporkan ke keamanan hotel tersebut. Ada yang menegaskan salah masuk kamar, harusnya 2061. laptop yang sudah diambil dikembalikan kembali. Laptop tersebut sudah dikembalikan manajemen. Isinya hanya personal sligth dan dokumentasi one on one meeting dengan pengusaha Korea, dan termasuk para pengusaha. Saya termasuk special envoy Menko Perekonomian dan termasuk bertemu dengan 10 pengusaha.
Isi laptop itu adalah bahan-bahan presentasi. Sebetulnya itu dalam laptop di print out isinya kami bagi-bagikan sebagai bahan pertemuan. Isi laptop tersebut isi presentasi kami soal membangun industri nasional sampai tahun 2025. Jadi tidak ada rahasianya, jadi baru mengetahui belakangan, bahwa tadi saya menyangka itu pencurian biasa. Dan dengan penjelasan itu saya berikan klarifikasi atas pencurian itu.
Sumber:
[You must be registered and logged in to see this link.]