BOGOR, (PRLM).- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengatakan gaji presiden sudah cukup besar sehingga tidak layak dinaikkan lagi. Hal ini diungkapkan Megawati saat merayakan ulang tahun partai serta ulang tahunnya di Kp. Babakan Kemang RT 01 RW 02, Desa Cihideung Udik I, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kamis (27/1).
"Rakyat kita masih banyak yang miskin dan perlu dibantu oleh pemerintah," ujarnya. Dikatakan Megawati, gaji seorang presiden sudah cukup besar, dibandingkan gaji yang diterima masyarakat Indonesia. Bahkan, presiden juga menerima kelebihan yang berupa fasilitas dan sejumlah dana lainnya.
Dalam acara yang dihadiri oleh sekitar seribu ibu hamil se Kab. Bogor itu, dia juga menilai pengobatan gratis yang dilaksanakan di sejumlah daerah di Indonesia tidak merata. Bahkan, ada sebagian pelayanan kesehatan gratis yang tidak dinikmati oleh warga miskin karena pendataan yang kurang valid. Hal ini mengakibatkan angka kematian bayi serta balita masih tinggi.
Diungkapkan Megawati, masih tingginya angak kematian ibu hamil atau bayi yang dilahirkan membuktikan program pengobatan gratis belum sepenuhnya tepat sasaran. Untuk itu, Megawati meminta agar pemerintah lebih memperhatikan dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada warga miskin melalui pengobatan gratis terutama kepada ibu hamil. "Ibu hamil harus menjadi priotas pegobatan gratis agar kesehatan dan keselamatannya terjaga. Sebab, kepada merekalah generasi kita selanjutnya tertumpu," kata Megawati dalam pidatonya.
Menurut dia, sampai saat ini angka kematian bayi lahir masih sangat tinggi. Bahkan, angka kematian balita terutam di wilayah pedesaan atau pada kalangan menengah ke bawah masih sangat tinggi. Data yang didapatkan Megawati menyebutkan pada tahun 2010, rasio angka kematian ibu melahirkan adalah 440 per 1000 kelahiran hidup. Sementara, angka kematian bayi 94 per 1000 kelahiran hidup. Menurut dia, salah satu penyebabnya adalah masih banyak keluarga yang berpikiran tradisional.
Dia pun mengungkapkan keprihatinannya pada kenyataan masih banyaknya ibu melahirkan dalam situasi kekurangan gizi, tidak hanya di pedesaan, tetapi juga di perkotaan. Megawati menilai dunia kesehatan masih sangat komersial sehingga biaya persalinan yang tinggi menjadi problem bagi rakyat Indonesia.
Disayangkan Megawati, pemerintahan SBY masih belum bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok sehingga harga pangan mengalami kenaikan yang tinggi. Dalam situasi kemampuan daya beli masyarakat yang semakin turun ini, masyarakat di daerah pinggiran kota pun akhirnya tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan dengan kadar gizi yang seimbang. Akibatnya, di wilayah perkotaan, bahkan, masih banyak ibu hamil atau balita yang mengalami kekurangan gizi. Pada kasus ibu hamil, akhirnya berakibat pada rendahnya kualitas kesehatan bayi yang dilahirkan sehingga generasi ke depan tidak terjamin.
Megawati juga meminta agar pemerintah dapat merealisasikan program persalinan gratis sehingga bisa membantu keluarga miskin di beberapa wilayah di Indonesia. Pidato Megawati ini juga diwarnai oleh insiden salah satu ibu hamil yang merasa kontraksi dan akan melahirkan ketika sedang berdesak-desakan dengan ribuan ibu hamil lainnya. Sejumlah panitia pun segera melarikan perempuan yang belakangan diketahui bernama Ariani (23) ini ke pos kesehatan terdekat untuk dibantu persalinannya. Selain dihadiri para ibu hamil, peringatan kelahiran presiden RI kelima itu juga dihadiri beberapa anggota DPR RI, anggota DPRD Kabupaten Bogor dan Kota Bogor dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serta Wakil Bupati Tangerang, Rano Karno.
Sumber:
[You must be registered and logged in to see this link.]